Friday, August 03, 2012

DALAM MIHRAB CINTA 22


Pak Kiai dan Bu Nyai pasti berusaha mengarahkan yangterbaik."Mantap sudah hatinya. Niatnya sudah bulat. Untuksemakin memantapkan ia pun Istikharah.SetelahIstikharah rasa mantapnya semakin besar. Hari itu jugaia menelpon Bu Nyai dan menjelaskan kemantapannya.Bu Nyai menjawab,"Baiklah coba jelaskan alamat rumahmu!""Saya tinggal di Perumahan Klipang Asri.JalanMadukara B-15.""Besok satu hari penuh jangan ke mana-mana. PakKiai akan meminta si Rahmad itu berjualan ke perumahandi mana kau tinggal. Kau belilah kerupukdarinya,dan kau boleh bertanya apa saja padanya. Biasa saja. Diatidak tahu apa-apa masalah ini. Dengan begitu kau bisatahu dengan jelas calon suamimu itu. Jika kau masih jugamantap, maka bisa diteruskan. Jika tidak ya tidak apaapa.""Baik Bu Nyai." Jawabnya.Dari situ ia tahu betapa demokratisnya Bu Nyai.Betapa bijaksananya Bu Nyai. Betapa Bu Nyai memangtidak mau memaksa. Ia kemudian jadi takut. Janganjangania yang nanti mau, tapi si penjual kerupuk itujustru yang tidak mau dengan alasan minder dan lainsebagainya. Ia mendesah nafas panjang. Biarlah waktuyang menjawabnya, desahnya.* * *Hari berikutnya Zahrana benar-benar tidak ke manamanasejak pagi. Hari itu ia ijin tidak mengajar demimengejar takdir. Ia menunggu di ruang tamu. Terkadangjuga di beranda. Sesekali ke jalan. Penjual kerupuk itutidak juga datang.Jam sebelas siang seorang penjual kerupuk datang."Puk Kerupuk! Puk Kerupuk!" Suara penjualkerupuk itu membahana. Hari Zahrana sedikit lega. Iamenunggu. Suara itu semakin mendekat.Semakinmendekat. Ia keluar ke beranda. Begitu penjual kerupuksampai di depannya, ia berteriak,"Kerupuk Pak!"Penjual kerupuk itu menghentikan langkah. Tempatkerupuk yang dipikulnya ia turunkan. Zahranaterperanjat. Sudah tua. Ia memperkirakan umurnyamendekati lima puluh tahun. Kulitnya hitam legamtersengat matahari. la hampir menangis."Iya Bu, beli berapa?""Tiga ribu Pak.""Baik Bu."Penjual kerupuk itu mengambil kerupuk danmemasukkan ke dalam plastik lalu menyerahkankepada Zahrana. Zahrana mengeluarkan uang duapuluh ribu.

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 comments:

Cerpen666

-Cerpen666-Only-

RECENT POSTS

Cerpen666-blog-

POPULAR POSTS

Cerpen666-
 

LOVE IS TO ACCEPT OTHERS FOR WHAT THEY ARE Copyright © 2011-2012 BloggerTemplate is Designed by Cerpen666